Sabtu, 03 Desember 2016

Laporan praktikum inderaja kelautan


LAPORAN PRAKTIKUM
INDERAJA KELAUTAN





SUMARNI BUTON
NIM 2014-64-044



PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2016
JUDUL PRAKTIKUM
Identifikasi dan klasifikasi visual obyek liputan lahan pantai pada citra google earth dengan ketinggian mata 750-1000 m dan 4500-7000 m.
TUJUAN PRAKTIKUM
  • ·        . Mengetahui penggunaan unsur dan teknik interpertasi dalam interpertasi obyek atau fenomena pada citra penginderaan jauh secara visual
  • ·        .  Mengetahui kenampakan obyek yang terekam pada citra (foto udara) khususnya penutup lahan dan pengguna lahan
  • ·         Mengidentifikasi jenis dan macam obyek dengan teknik interpretasi citra Visual
  • ·         Mampu membedakan kenampakan dan karakteristik masing-masing obyek yang terekam dalam citra ( foto udara )
  • ·         Mengklasifikasi obyek-obyek sesuai dengan kenampakan karakteristik dan level ketinggian mata atau resolusi spasial yang di mata

BAHAN PRAKTIKUM
  • ·         Google earth
·         

DASAR TEORI
Pemanfaatan teknik penginderaan jauh untuk identifikasi obyek khususnya dalam kepentingan pemetaan penutup lahan dan penggunaan lahan sudah tahap operasional, bahkan semakin lama dirasakan semakin menguntungkan dibandingkan dengan survei langsung di lapangan. Banyaknya jenis citra penginderaan jauh saat ini sangat menguntungkan dalam memilih citra yang sesuai dengan tujuan pemetaan penggunaan lahan yaitu untuk pemetaan penggunaan lahan skala kecil sampai dengan skala besar.
Dalam pemanfaatan citra penginderaan jauh sebagai sumber data untuk pemetaan penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh : a) resolusi spectral, b) resolusi spasial. Pemilihan panjang gelombang, resolusi spasial dan skala yang tepat akan sangat menentukan ketelitian hasil identifikasipenggunaan lahan. Disamping itu tingkat kerumitan obyek juga mempengaruhi yang cukup besar, semakin tinggi kerumitan obyek yang terekam akan menyulitkan untuk mengidentifikasi obyek penggunaan lahan secara individu.
Sistem klasifikasi penggunaan lahan yang digunakan juga ikut menentukan ketelitian dalam identifikasi pengguna lahan. Berbagai masalah yang terkait dengan klasifikasi pengguna lahan adalah :
a) pemberian batasan istilah/katagori penggunaan lahan yang tidak seragam,
b) kesesuaina dengan tujuan pemetaan yang dilakukan,
c) kesulitan dalam penyusunan sistem  klasifikasi secra hirarki, yaitu bertingkat dari skala tinjau    sampai dengan skala besar.
LANGKAH KERJA
1.      Mengamati beberapa jenis obyek yang nampak pada citra  (foto udara) dengan ketinggian mata 750-1000 m dan 4500-7000 m.
2.      Mengamati karakteristik citra ( foto udara ) yang digunakan ( resolusi spasial, resolusi spektral, skala ).
3.      Interpretasi citra ( foto udara ) dan selanjutnya melakukan deliniasi atau pembatasan obyek dengan Microsoft powerpoint.
4.      Memahami karakteristik masing-masing obyek yang terekam khususnya penutup lahan dan penggunaan lahan serta mencatat masing-masing karakteristiknya.

HASIL PRAKTIKUM

  •         Identifikasi dan klasifikasi visual obyek liputan lahan pantai pada citra google earth dengan ketinggian mata 750-1000 m 
  •  

Gambar foto udara dengan ketinggian mata 750-1000 m


Keterangan :
Laut
Lamun
Jembatan
Permukiman
Lapangan
Hutan lahan kering
Air payau
Perkebunan kasawari
Sekolah
Jalan setapak
Perkebunan campuran
  Perkebunan minyak kayu putih
Jalan raya


Tabel hasil Identifikasi obyek pada foto udara dengan ketinggian mata 750-1000 m
No
Unsur-unsur Interpretasi
Identifikasi Obyek
Rona
Bentuk
Ukuran
Tekstur
Pola
Bayang-an
Situs
Asosiasi
1
Hitam
Gelap
Segitiga
Besar
Halus
-
-
dataran rendah
pantai
laut
2
Abu
Gelap
Persegi
Kecil
Kasar
Mengumpul
-
dataran rendah
atap genting
pemukiman
3
Hitam
Terang
tak beraturan
Besar
Kasar
Mengumpul
-
Daratan
tumbuh-an
hutan
4
Abu
Terang
Persegi
Sedang
Kasar
-
-
Daratan
tiang bendera
Sekolah
5
Abu-abu
Panjang
Kecil
Halus
-
-
dekat pemu-kiman
Ken-daraan
jalan
6
Putih
Berkelok-kelok
Kecil
Halus
-
-
Hutan
air
sungai
7
Abu-abu
Kotak-kotak
Sedang
Sedang
Mengumpul
-
dekat pemu-kiman
pohon
sawah



 
  •   Identifikasi dan klasifikasi visual obyek liputan lahan pantai pada citra google earth dengan ketinggian mata 4500-7000 m

      
            Gambar foto udara dengan ketinggian mata 4500-7000 m
Keterangan :

Jalan raya

Permukiman  
Air payau
Lamun
Laut
Terumbu karang
Hutan lahan kering 
Danau
Jalan setapak
Perkebunan minyak kayu putih
Tanaman campuran 
Perkebunan campuran


Tabel hasil Identifikasi obyek pada foto udara dengan  ketinggian mata 4500-7000 m
No
Unsur-unsur Interpretasi
Identifikasi Obyek
Rona
Bentuk
Ukuran
Tekstur
Pola
Bayang-an
Situs
Asosiasi
1
Hitam
Gelap
Segitiga
Besar
Halus
-
-
dataran rendah
Pantai
laut
2
Abu
Gelap
Persegi
Kecil
Kasar
Mengumpul
-
dataran rendah
atap genting
pemukiman
3
Hitam
Terang
tak beraturan
Besar
Kasar
Mengumpul
-
daratan
tumbuh-an
hutan
4
Abu-abu
Panjang
Kecil
Halus
-
-
dekat pemu-kiman
Ken-daraan
jalan
5
Putih
Berkelok-kelok
Kecil
Halus
-
-
hutan
Air
sungai
6
Abu-abu Abu-abu
Kotak-kotak
Sedang
Sedang
Mengumpul
-
dekat pemu-kiman
Pohon
sawah






PEMBAHASAN
Praktikum kali ini ialah mendeleniasi citra atau foto udara salah satu daerah di kabupaten Buru Desa jikumerasa dengan ketinggian mata 750-1000 m dan 4500-7000 m. Dari hasil asosiasi diketahui bahwa citra atau foto udara  dengan ketinggian mata 750-1000 m kita dapat melihat jelas daerah pantai dan disekitarnya didominasi oleh vegetasi dan tampak juga terlihat jelas lamun dan melalui citra atau foto udara 750-1000 m juga tampak terlihat jelas daerah permukiman warga di sertai dengan jalan raya, jembatan yang saling menghubungkan daerah permukiman satu dengan lainnya. Dan kita dapat melihat disekitar permukiman warga juga terdapat percampuran air tawar dan air laut (air payau) dan perkebunan minyak kayu putih serta perkebunan lainnya juga tampak jelas yang berada di sekitar Desa jikumerasa.
 Sedangkan foto udara dengan ketinggian mata 4500-7000 m dari daerah pantai dan disekitarnya juga terlihat didominasi oleh vegetasi , lamun, terumbu karang dan terlihat ada sedikit pemukiman, adapula perkebunan minyak kayu putih, perkebunan campuran, tanaman campuran, danau, air payau  yang terdapat di Desa jikumerasa pun tampak terlihat. Daerah tersebut dilewati oleh jalan raya dan beberapa jalan lain yang menghubungka daerah pemukiman.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini, kita dapat mengetahui bahwa vegetasi dalam citra  atau foto udara tidak hanya disebut vegetasi, melinkan memiliki banyak golongan rona, seperti cerah, sedang, dan gelap. Hal ini dapat membantu untuk menentukan waktu pengambilan citra atau foto udara, yang pasti juga dapat mengetahui wilayah vegetasi di suatu daerah dan dampak apa yang dapat ditimbulkan.




DAFTAR PUSTAKA

Anggoro Sigit. 2006. Diktat Kuliah PJ Dasar. Surakarta : Fakultas  
Geografi,
Susanto, 1998, penginderaan jauh dasar, Fakultas Geografi. Universitas
            Gadjah Mada, Yogyakarta.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Modul praktikum interpretasi citra untuk penggunan lahan & vegetasi,       
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.







                                                          


 





                                                              
  

                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 8 KLASIFIKASI MULTISPEKTRAL

BAB 8 KLASIFIKASI MULTISPEKTRAL             Klasifikasi multispectral adalah salah satu bagian dari pengolahan citra pengindraan ...