LAPORAN
PRAKTIKUM
INDERAJA
KELAUTAN
SUMARNI
BUTON
NIM
2014-64-044
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2016
JUDUL
PRAKTIKUM
Identifikasi dan klasifikasi visual obyek liputan
lahan pantai pada citra google earth dengan ketinggian mata 750-1000 m dan
4500-7000 m.
TUJUAN
PRAKTIKUM
- · . Mengetahui penggunaan unsur dan teknik interpertasi dalam interpertasi obyek atau fenomena pada citra penginderaan jauh secara visual
- · . Mengetahui kenampakan obyek yang terekam pada citra (foto udara) khususnya penutup lahan dan pengguna lahan
- · Mengidentifikasi jenis dan macam obyek dengan teknik interpretasi citra Visual
- · Mampu membedakan kenampakan dan karakteristik masing-masing obyek yang terekam dalam citra ( foto udara )
- · Mengklasifikasi obyek-obyek sesuai dengan kenampakan karakteristik dan level ketinggian mata atau resolusi spasial yang di mata
BAHAN
PRAKTIKUM
- · Google earth
·
DASAR
TEORI
Pemanfaatan teknik penginderaan jauh untuk
identifikasi obyek khususnya dalam kepentingan pemetaan penutup lahan dan
penggunaan lahan sudah tahap operasional, bahkan semakin lama dirasakan semakin
menguntungkan dibandingkan dengan survei langsung di lapangan. Banyaknya jenis
citra penginderaan jauh saat ini sangat menguntungkan dalam memilih citra yang
sesuai dengan tujuan pemetaan penggunaan lahan yaitu untuk pemetaan penggunaan
lahan skala kecil sampai dengan skala besar.
Dalam pemanfaatan citra penginderaan jauh sebagai
sumber data untuk pemetaan penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh : a)
resolusi spectral, b) resolusi spasial. Pemilihan panjang gelombang, resolusi
spasial dan skala yang tepat akan sangat menentukan ketelitian hasil
identifikasipenggunaan lahan. Disamping itu tingkat kerumitan obyek juga
mempengaruhi yang cukup besar, semakin tinggi kerumitan obyek yang terekam akan
menyulitkan untuk mengidentifikasi obyek penggunaan lahan secara individu.
Sistem klasifikasi penggunaan lahan yang digunakan
juga ikut menentukan ketelitian dalam identifikasi pengguna lahan. Berbagai
masalah yang terkait dengan klasifikasi pengguna lahan adalah :
a)
pemberian batasan istilah/katagori penggunaan lahan yang tidak seragam,
b)
kesesuaina dengan tujuan pemetaan yang dilakukan,
c) kesulitan dalam penyusunan
sistem klasifikasi secra hirarki, yaitu
bertingkat dari skala tinjau sampai
dengan skala besar.
LANGKAH
KERJA
1. Mengamati
beberapa jenis obyek yang nampak pada citra
(foto udara) dengan ketinggian mata 750-1000 m dan 4500-7000 m.
2. Mengamati
karakteristik citra ( foto udara ) yang digunakan ( resolusi spasial, resolusi
spektral, skala ).
3. Interpretasi
citra ( foto udara ) dan selanjutnya melakukan deliniasi atau pembatasan obyek
dengan Microsoft powerpoint.
4. Memahami
karakteristik masing-masing obyek yang terekam khususnya penutup lahan dan
penggunaan lahan serta mencatat masing-masing karakteristiknya.
HASIL
PRAKTIKUM
- Identifikasi dan klasifikasi visual obyek liputan lahan pantai pada citra google earth dengan ketinggian mata 750-1000 m
Keterangan :
Laut
Lamun
Jembatan
Permukiman
Lapangan
Hutan lahan kering
Air payau
Perkebunan kasawari
Sekolah
Jalan setapak
Perkebunan campuran
Perkebunan minyak kayu putih
Jalan raya
Laut
Lamun
Jembatan
Permukiman
Lapangan
Hutan lahan kering
Air payau
Perkebunan kasawari
Sekolah
Jalan setapak
Perkebunan campuran
Perkebunan minyak kayu putih
Jalan raya
Tabel hasil Identifikasi obyek pada
foto udara dengan ketinggian mata 750-1000 m
No
|
Unsur-unsur
Interpretasi
|
Identifikasi
Obyek
|
|||||||
Rona
|
Bentuk
|
Ukuran
|
Tekstur
|
Pola
|
Bayang-an
|
Situs
|
Asosiasi
|
||
1
|
Hitam
Gelap
|
Segitiga
|
Besar
|
Halus
|
-
|
-
|
dataran
rendah
|
pantai
|
laut
|
2
|
Abu
Gelap
|
Persegi
|
Kecil
|
Kasar
|
Mengumpul
|
-
|
dataran
rendah
|
atap
genting
|
pemukiman
|
3
|
Hitam
Terang
|
tak
beraturan
|
Besar
|
Kasar
|
Mengumpul
|
-
|
Daratan
|
tumbuh-an
|
hutan
|
4
|
Abu
Terang
|
Persegi
|
Sedang
|
Kasar
|
-
|
-
|
Daratan
|
tiang
bendera
|
Sekolah
|
5
|
Abu-abu
|
Panjang
|
Kecil
|
Halus
|
-
|
-
|
dekat
pemu-kiman
|
Ken-daraan
|
jalan
|
6
|
Putih
|
Berkelok-kelok
|
Kecil
|
Halus
|
-
|
-
|
Hutan
|
air
|
sungai
|
7
|
Abu-abu
|
Kotak-kotak
|
Sedang
|
Sedang
|
Mengumpul
|
-
|
dekat
pemu-kiman
|
pohon
|
sawah
|
- Identifikasi dan klasifikasi visual obyek liputan lahan pantai pada citra google earth dengan ketinggian mata 4500-7000 m
Gambar foto udara dengan ketinggian mata 4500-7000 m
Keterangan :
Jalan raya
Permukiman
Air payau
Lamun
Laut
Terumbu karang
Hutan lahan kering
Danau
Jalan setapak
Perkebunan minyak kayu putih
Tanaman campuran
Perkebunan campuran
Tabel hasil
Identifikasi obyek pada foto udara dengan
ketinggian mata 4500-7000 m
No
|
Unsur-unsur
Interpretasi
|
Identifikasi
Obyek
|
|||||||
Rona
|
Bentuk
|
Ukuran
|
Tekstur
|
Pola
|
Bayang-an
|
Situs
|
Asosiasi
|
||
1
|
Hitam
Gelap
|
Segitiga
|
Besar
|
Halus
|
-
|
-
|
dataran
rendah
|
Pantai
|
laut
|
2
|
Abu
Gelap
|
Persegi
|
Kecil
|
Kasar
|
Mengumpul
|
-
|
dataran
rendah
|
atap
genting
|
pemukiman
|
3
|
Hitam
Terang
|
tak
beraturan
|
Besar
|
Kasar
|
Mengumpul
|
-
|
daratan
|
tumbuh-an
|
hutan
|
4
|
Abu-abu
|
Panjang
|
Kecil
|
Halus
|
-
|
-
|
dekat
pemu-kiman
|
Ken-daraan
|
jalan
|
5
|
Putih
|
Berkelok-kelok
|
Kecil
|
Halus
|
-
|
-
|
hutan
|
Air
|
sungai
|
6
|
Abu-abu
Abu-abu
|
Kotak-kotak
|
Sedang
|
Sedang
|
Mengumpul
|
-
|
dekat
pemu-kiman
|
Pohon
|
sawah
|
PEMBAHASAN
Praktikum
kali ini ialah mendeleniasi citra atau foto udara salah satu daerah di
kabupaten Buru Desa jikumerasa dengan ketinggian mata 750-1000 m dan 4500-7000
m. Dari hasil asosiasi diketahui bahwa citra atau foto udara dengan ketinggian mata 750-1000 m kita dapat
melihat jelas daerah pantai dan disekitarnya didominasi oleh vegetasi dan
tampak juga terlihat jelas lamun dan melalui citra atau foto udara 750-1000 m
juga tampak terlihat jelas daerah permukiman warga di sertai dengan jalan raya,
jembatan yang saling menghubungkan daerah permukiman satu dengan lainnya. Dan
kita dapat melihat disekitar permukiman warga juga terdapat percampuran air
tawar dan air laut (air payau) dan perkebunan minyak kayu putih serta
perkebunan lainnya juga tampak jelas yang berada di sekitar Desa jikumerasa.
Sedangkan foto udara dengan ketinggian mata
4500-7000 m dari daerah pantai dan disekitarnya juga terlihat didominasi oleh
vegetasi , lamun, terumbu karang dan terlihat ada sedikit pemukiman, adapula perkebunan
minyak kayu putih, perkebunan campuran, tanaman campuran, danau, air payau yang terdapat di Desa jikumerasa pun tampak terlihat.
Daerah tersebut dilewati oleh jalan raya dan beberapa jalan lain yang
menghubungka daerah pemukiman.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini,
kita dapat mengetahui bahwa vegetasi dalam citra atau foto udara tidak hanya disebut vegetasi,
melinkan memiliki banyak golongan rona, seperti cerah, sedang, dan gelap. Hal
ini dapat membantu untuk menentukan waktu pengambilan citra atau foto udara,
yang pasti juga dapat mengetahui wilayah vegetasi di suatu daerah dan dampak
apa yang dapat ditimbulkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggoro Sigit. 2006. Diktat Kuliah PJ Dasar.
Surakarta : Fakultas
Geografi,
Susanto, 1998, penginderaan
jauh dasar, Fakultas Geografi. Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Modul praktikum interpretasi
citra untuk penggunan lahan & vegetasi,
Fakultas Geografi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar